Informasi Bisnis Indonesia, Online, Rumahan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, almarhum Sudono Salim alias Liem Sioe Liong adalah sosok kewirausahaan dan sektor bisnis swasta di Indonesia. Semasa hidup, almarhum telah membangun banyak sektor bisnis di Indonesia.

"Indonesia telah kehilangan pionir di bidang usaha yang turut berkontribusi pada pembangunan," kata Mari ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/6/2012).

Menurut Mari, usaha yang dirintis oleh alm Oom Liem, yang pernah dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, telah berkontribusi pada perkembangan pembangunan di tanah air. Ketika Indonesia sedang membangun, alm Oom Liem hadir dengan bisnis semennya. Selanjutnya, pendiri Salim Group ini juga hadir dengan bisnis pangannya.

"Ketika memasuki periode industrialisasi dan kita membutuhkan mobil, Oom Liem membangun usaha di bidang otomotif," kata Mari.

Tak lupa, alm Oom Liem juga mengembangkan usahanya di bidang perbankan/jasa keuangan. Mari menilai, perusahaan almarhum Oom Liem juga dapat mengatasi krisis 1998.

Saat ini, usahanya telah beralih ke generasi kedua. Oom Liem meninggal dunia dalam usia 95 tahun di Singapura, Minggu (10/6/2012), pukul 15.50 waktu setempat. Oom Liem lahir di China, 16 Juli 1916. Ia menikahi Lie Las Nio (Lilani) dan memiliki empat orang anak masing-masing Albert, Andre Halim, Anthony Salim, dan Mira.

Sejumlah usaha berhasil dirintisnya. Ia merupakan pendiri dan pemilik Central Bank Asia pada tahun 1957 yang kemudian menjadi Bank Central Asia (BCA) pada tahun 1960. Ia juga mendirikan pendiri dan pemilik Grup Salim, PT Bogasari Flour Mill, PT Mega, Bank Windu Kencana, PT Hanurata, PT Indocement, dan PT Waringin Kencana.

Sumber: kompas.com

Artikel Lainnya